Kata Mutiara Ko Ahok


Teman di seberang jalan

Di seberang jalan,temanku,orang yang dulu berjalan bersama.

Tanyaku mengapa sebuah kesalahan kecil memisahkan kita?

Dulu kita bicara bahasa yang sama.

Lalu apa yang membuat kita bungkam saat bersua?

Kita selalu bisa tertawa bersama,makan bersama,pergi bersama..

Kupanggil dia dari kejauhan,haii..!

Dia melihat ke arahku,namun tak berkata apa-apa.

Mungkin dia tidak mau lagi berteman denganku.

Dia yang berdiri di seberang jalan,temanku,berlari menjauh.

Sepanjang garis mataku tak kudapatinya

Aku menyesali perkataanku,suatu kalimat yang pernah membuatnya menjauh.

Aku terlalu bodoh mengakui kesalahanku,aku benar menurut pandanganku.

Baiklah aku memilih menjalani hidupku..

Berlari ke arah berlawanan dengannya,tak ingin kulihat lagi temanku..

Hingga nuraniku menyelinap keluar berkata tidakkah kau merindukannya?

Teman yang berjalan bersamamu menjalani masa-masa indah bersama?

Mungkin dia juga rindu berjalan lagi bersamamu menjalani hari bersama.

Kutinggal nuraniku di sana,di pinggir jalan.

Debu menghantam langkahku,angin melawan arahku.Masa bodoh dengan semua itu.

Berlari,itu lah yang kutahu.

Aku punya kehidupan sendiri,dan temanku bukanlah bagian darinya,pikirku.

Langit mulai dihalangi awan gelap,air menetes mulai menusuk kulitku,masa bodoh dengan itu.

Cita cita selalu harus dikejar,sesulit apapun itu.

Berlari dan berlari itu yang kutahu..

Nalarku tidak diam,dia menepuk kesadaranku seberapa jauh aku dapat berlari?

Bagaimana kalau jalan yang kutempuh ini adalah salah?

Nalarku mengoyak kesadaranku,katanya putar balik.

Aku pun berhenti sejenak.

Tidak! Ini sudah benar! Cita-citaku di sana!

Apa cita lebih penting dari cinta?
Pencapaian lebih dibutuhkan dari pertemanan?

Kau selalu bisa mencapai banyak hal dalam hidup,namun temanmu lah yang merayakannya bersamamu.

Dia tidak selalu bersamamu,namun bersamanya kau melupakan kesendirianmu.

Tapi aku enggan memulai kembali..
Berlari terus itu yang kutahu,karena di depan ada cita yang ingin kugapai.

Aku berlari kembali bersama hujan yang menusuk kulit.Tapi..
Rasa teduh melingkupiku,ada tangan yang memelukku,dan payung menghalangi tetesan hujan.

Saat ku berbalik,aku sadar itu lah orang yang ada di seberang jalan,dia temanku membawa kembali nuraniku.

Buat apa kau menghampiriku,kau kan yang tadi meninggalkanku?

Temanku hanya tersenyum,
"Maaf atas yang pernah kulakukan."

Air mata merayap di pipiku oleh sebuah kata sederhana,Maaf.

Jarak yang begitu jauh kembali terjalin akibat kata maaf

Pelarian yang tiada henti,terhenti karena kumpulan huruf yang bermakna aku menyesal atas kejadian yang pernah terjadi

Kesendirian pun berubah menjadi pertemanan yang terbarukan saat seseorang memaknai kata maaf

Maaf,kata sederhana yang digabungkan dengan ketulusan akan mendekatkan jarak yang berseberangan.

Dengan sebuah keberanian,dia dapat meruntuhkan gunung yang disebut ego.

Dengan niat yang baik dia dapat mengubah seteru menjadi sekutu.

"Ampunilah kami seperti kami mengampuni yang bersalah kepada kami."
-kutipan doa Bapa kami-

Mari saling meminta maaf dan saling memaafkan.



 Jual Shower Box dan Partisi Toilet
Klik Di Sini

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Teman di seberang jalan"