Kata Mutiara Ko Ahok


Kado yang belum dibuka



Rasanya ingin langsung 'skip' sama hari yang diingat sebagai hari lahir. Kosong rasanya harapan dari orang tahun ke tahun.

"Makin bagus karirnya ya!" Kalo di bank, jelas karirnya. Supervisor, manajer. Lah, toko mas? Paling jadi tukang itung penjualan, yang kualifikasi keahliannya mesti bisa ketik kalkulator tanpa ngeliat.

"Moga lancar jodohnya", nah ini baru wish, eh pas direnungin lagi. Kalo lancar jodohnya kaya saluran aer dong. . . Cuma numpang lewat. Jiahhh

"Wish you all the best!", ungkapan paling ringkas dan populer. Yang mana kalo disertakan dengan ucapan yang lebih spesifik, pasti lebih berkesan. Tidak semua bisa hidup penuh 365 hari-an ke depannya ya kan?

Tahun ini saya berharap ada yang ngasih saya sesuatu yang lucu, misalnya cara kamu senyum, bagaimana kamu ketawa. Eh bukan . . Bukan . . Mainan maksudnya kaya mobil2an. Tapi memang lebih lucu cara kamu ketawa deh.

Sang pemberi hidup mengajarkan hal lain tahun ini, "Kado yang belum dibuka"

Merasa ga sih, kalo benda pemberian tanpa bungkusan kado jadi kaya biasa aja...? Gak ya? Berarti cuma keponakan saya yang SD yang mikir gitu.

Benda yang saya terima, seiring berjalannya waktu akan susut nilai gunanya, tapi kenangannya tetap ada. Saya masih pakai nih kaos yang dikasih ke saya walau udah bolong bagian lengan kirinya.

Lalu apa kado yang belum dibuka itu?

Sepulang ibadah, ban motor saya bocor, hal yang bener2 bikin kesel sama panik kalau jarak ke rumahmu ditempuh selama dua jam perjalanan. Teman-teman saya nemenin ke tukang tambal ban terdekat, tapi jaraknya jadi jauh kalau sambil dorong motor.

Wuih, pada peduli amat teman2 saya. Jujur hampir netesin air mata waktu itu, tapi keringet lebih deras. Akhirnya air mata males keluar. Ya, walaupun sama2 air, mereka ogah keluar bareng.

Makasih teman2. End. . .

Ga begini sih abisnya, pas nyampe di tukang tambal ban, saya takut disuru ganti ban. Muahal soalnya, mana duit tinggal buat isi bensin, beli air minum, cemilan, bayar asuransi, nonton bioskop. (Lah itu mah masih banyak ya)

Bersyukur, bannya cuma perlu ditambal, kami nunggu sambil ngelap keringat sama rencanain ganti bannya. Uda tipis soalnya. Lalu ban motor saya selesai ditambal, lalu abangnya nyanyi Tambala tambala tambal ado. (You think?)

Kemudian saya bayar, dan
datang teman2 saya yang lain nyanyi Happy birthday sama bawa pizza on fire. Ternyata . . . Itu kejutan hari lahir ke - 26 buat saya.

Kesel banget sih, ban motor saya jadi robek :( tapi apa tanggapan yang terbaik dari orang-orang yang ingat hari lahirnya kita, lalu luangin waktu, tenaga, sama pikiran ngerencanain kejutannya?

Seperti kado yang belum dibuka, kita tidak tahu persis isinya apa. Mau dipencet-pencet, digoyang-goyang gimana pun.

Ada kado yang belum dibuka yang isinya persahabatan. Orang yang selalu punya bagian khusus di ingatannya untuk mengingat hari lahirnya kita, yang mungkin sengaja terjaga sampai larut malam untuk jadi yang pertama ngucapin, punya waktu yang khusus untuk bertemu kita, dengerin cerita kita, ketawa sama kita (Tapi ketawamu masih lucu koq) , turut dalam kesedihan kita. Orang-orang yang membuat kita tidak merasa sendiri. Kamu punya waktu terbaik dalam hidup kalau punya sahabat yang kaya keluarga, dan punya keluarga yang bersahabat.

Apa ya kado yang belum dibuka di tahun berikutnya?

Sepertinya saya mulai sadar kenapa selama ini ga suka hari lahir saya. Karena yang istimewa biasanya telur rebus yang dimerahin, sama mi goreng. Terima kasih teman-teman, peran telur rebus merah dan mi goreng yang diistimewakan dipindahkan ke saya.

Ngomong- ngomong maaf ya, Ma. Mi gorengnya ga dimakan waktu itu. Padahal mama sampai turun tangan langsung di dapur nyiapin ini itunya :(

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kado yang belum dibuka"

Post a Comment